Sabtu, 27 November 2010

Wisata Spiritual Sumenep

A. Makam Syeh YusufSyekh

Yusuf dikenal sebagai penyebar agama Islam di beberapa daerah di
Nusantara. Dia juga dikenal sebagai pejuang yang gigih melawan penjajah pada abad ke-17. Dia masih menantu dari Sultan Ageng Tirtayasa di Banten dan Sunan Giri, di Jawa Timur.

Dari rekam jejak dakwahnya, Syekh Yusuf juga pernah mendapat perlawanan dari pihak-pihak yang tidak menyukai Islam berkembang di tanah air. Bahkan, untuk menjauhkan Syekh Yusuf dari pengaruh dari para pengikutnya, pada tahun 1693-1694 pemerintah Hindia Belanda mengasingkan Syekh Yusuf bersama 41 pengikutnya ke Sri Lanka dan Capetown, di Afrika Selatan.

Di pengasingan terakhirnya, di Capetown, Syekh Yusuf wafat pada tanggal 16 Mei 1699. Baru pada tahun 1705, Raja Gowa XIX Sultan Abdul Djalil mendatangkan kerangka Syekh Yusuf, yang diakui sebagai pahlawan nasional di Indonesia dan Afrika Selatan, ke tanah kelahirannya di Gowa.

Juru kunci makam, Haji Yunus Daeng Liong mengatakan, makam Syekh Yusuf diyakini juga ada di beberapa tempat, seperti Malaysia, Banten dan Sumenep. "Dan makam ini sering diziarahi tokoh penting, seperti mantan Panglima TNI Wiranto dan PM Malaysia Najib Abdul Razak," ungkap Daeng Liong.



B. Asta Tinggi

Asta Tinggi merupakan kompleks makam para raja Sumenep, keturunan dan kerabatnya. Dibangun sekitar tahun 1750. Kompleks ini terdiri dari tiga bagian yang masing-masing mempunyai gerbang tersendiri. Bagian pertama di sisi kiri terdiri dari kubah Bindoro Saud, kubah Pangeran Jimad dan kubah P. Pulang Jiwo. Bagian ini berisi makam yang lebih tua, sehingga kita disyaratkan untuk memasuki kompleks ini terlebih dahulu.

Bagian kedua berada di tengah dan mempunyai bentuk yang paling indah. Di sini terdapat dua kubah makam yaitu kubah Sri Sultan A. Rahman & kubah Panembahan Sumolo. Sedangkan bagian ketiga merupakan bagian terlarang, dalam artian kita tidak diperkenankan memasukinya. Jangankan memasuki, baru selangkah menginjakkan kaki ke jalurnya saja sudah disemprit ;)


Selain di dalam kubah, makam juga tersebar di seantero kompleks dengan usia yang beragam, bahkan ada yang berusia cukup muda (tahun 90an). Makam yang ada di dalam kubah sebagian ditutupi kain dan kelambu. Menurut juru kunci kelambu tersebut diberikan oleh orang-orang yang hajatnya telah terkabul selepas berdoa di makam ini.

Untuk memasuki makam, kita harus melapor dulu ke juru kunci dengan memberikan sumbangan seikhlasnya. Sebelum memasuki gerbang makam kita harus melepas alas kaki dan berjalan di jalan berlantai yang sudah disediakan.

0 komentar:

Posting Komentar